Friday, November 30, 2007

Cerita Dibalik Terciptanya Seorang Ibu

PADA SAAT TUHAN MENCIPTAKAN PARA IBU

Ketika itu, Tuhan telah bekerja enam hari lamanya,
kini giliran diciptakanNya para ibu.

Seorang malaikat menghampiri Tuhan dan berkata
lembut:
"Tuhan, banyak nian waktu yang Tuhan habiskan untuk
menciptakan ibu ini."

Dan Tuhan menjawab pelan : "Tidakkah kau lihat
perincian yang harus dikerjakan?"

"01. Ibu ini harus waterproof (tahan air/cuci) tapi
bukan dari plastik."

"02. Harus terdiri dari 180 bagian yang lentur,
lemas dan tidak cepat capai."

"03. Ia harus bisa hidup dari sedikit teh kental dan
makanan seadanya untuk mencukupi kebutuhan
anak-anaknya."

"04. Memiliki telinga yang lebar untuk menampung
keluhan anak-anaknya."

"05. Memiliki ciuman yang dapat menyembuhkan dan
menyejukkan hati anaknya."

"06. Lidah yang manis untuk merekatkan hati yang
patah, dan....."

"07. Enam pasang tangan!!"

Malaikat itu menggeleng-gelengkan kepalanya "Enam
pasang tangan....? Ck..... ck..... ck"

"Tentu saja! Bukan tangan yang merepotkan Saya,
melainkan tangan yang melayani sana sini, mengatur
segalanya menjadi lebih baik...." balas Tuhan.

"08. Juga tiga pasang mata yang harus dimiliki
seorang ibu."

"Bagaimana modelnya?" malaikat semakin heran.

Tuhan mengangguk-angguk, "Sepasang mata yang dapat
menembus pintu yang tertutup rapat dan bertanya:
'Apa yang sedang kau lakukan di dalam situ?', padahal
sepasang mata itu sudah mengetahui jawabannya.
Sepasang mata kedua sebaiknya diletakkan di belakang
kepalanya, sehingga ia bisa melihat ke belakang
tanpa menoleh. Artinya, ia dapat melihat apa yang
sebenarnya tak boleh ia lihat dan sepasang mata ketiga untuk
menatap lembut seorang anak yang mengakui
kekeliruannya. Mata itu harus bisa bicara! Mata itu
harus berkata: 'Saya mengerti dan saya sayang
padamu'. Meskipun tidak diucapkan sepatah katapun."

"Tuhan", kata malaikat itu lagi, "istirahatlah".

"Saya tidak dapat, Saya sudah hampir selesai."

"09. Ia harus bisa menyembuhkan diri sendiri kalau
ia sakit."

"10. Ia harus bisa memberi makan 6 orang dengan satu
setengah ons daging."

"11. Ia juga harus menyuruh anak umur 9 tahun mandi
pada saat anak itu tidak ingin mandi."

Akhirnya malaikat membalik-balikkan contoh Ibu
dengan perlahan. "Terlalu lunak", katanya memberi komentar.


"Tapi kuat!" kata Tuhan bersemangat. "Tak akan kau
bayangkan betapa banyaknya yang bisa ia tanggung,
pikul dan derita."

"Apakah ia dapat berpikir?" tanya malaikat lagi.

"Ia bukan saja dapat berpikir, tapi ia juga dapat
memberi gagasan, ide dan berkompromi", kata Sang
Pencipta.

Akhirnya malaikat menyentuh sesuatu di pipi. "Eh,
ada kebocoran di sini."

"Itu bukan kebocoran", kata Tuhan. "Itu adalah air
mata.... air mata kesenangan, air mata kesedihan,
air mata kekecewaan, air mata kesakitan, air mata
kesepian, air mata kebanggaan, airmata....,
airmata...."

Akhirnya Malaikat berkata pelan.........

"JIKA ANDA MENCINTAI IBUMU KIRIMLAH CERITA INI
KEPADA ORANG LAIN, AGAR SELURUH ORANG DI DUNIA INI DAPAT
MENGHORMATI, MENCINTAI DAN MENYAYANGI IBUNYA"

No comments: